Yo Bro semua dan siapapun yang baca blog gue.
sebelumnya sorry karena lama ga aktif ini blog, karena gue juga sebenernya nulis blog itu karena iseng jd ga buat serius.
oke mungkin mulai beberapa hari ke depan gue akan coba buat nulis apa aja yang gue alami dan apa aja yang udah gue kerjakan selama gue vakum sampe saat ini.
oke, stay tune aja yes. hahahaha
Agus Prasetio's blog
welcome to my blog, fellas.. ^^
Selasa, 23 Januari 2018
Jumat, 18 Maret 2016
Tugas Bahasa Indonesia 2 Bagian 2
Judul: Bekasi Dukung Naik Transjakarta Gratis
Di dalam berita ini, mengandung kaimat deduktif yang
terdapat pada paragraf pertama (1).
Penjelasan: Penjelasan: disebut paragraf deduktif karena
kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Kalimat Utama: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
mengapresiasikan program Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama yang menggratiskan
ongkos perjalanan menggunakan Transjakarta bagi warga Bekasi pada tahun 2016
Analisis cara menguji data:
Observasi: tidak terdapat data observasi
Kesaksian: “Ini pemikiran jenius, karena berpikir jauh ke
depan dan Pemkot Bekasi sampai sekarang belum terpikirkan konsep itu.” Katanya.
Autoritas: “Kita sudah petakan lokasinya, salah satunya ada
di Perumahan Harapan Indah, Medan Satria yang berbatasan dengan Pulo Gadung,
Jakarta.” Katanya.
Hubungan kausal (Sebab – Akibat):
(Sebab) “Kalau 60% warga Kota Bekasi buka rekening di Bank DKI
dan memutarkan uangnya di DKI, (Akibat) maka Kota Bekasi akan rugi juga.
Tugas Bahasa Indonesia 2, bagian 1
Judul: Menjual 30
Porsi Mie Ayam Per Hari Omzetnya Mencapai Rp 13,5 Juta Per Bulan
Di dalam berita ini, mengandung kalimat deduktif yang
terdapat pada paragraf kedua (3)
Penjelasan: disebut paragraf deduktif karena kalimat
utamanya terletak di awal paragraf. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang
kemudian diikuti oleh kalimat penjelasan.
Kalimat Utama: Adalah Maria Dara asal Cibubur, Jakarta
Timur, yang telah menjalankan bisnis sejak tahun 2014 dengan merk dagang Big
Mama.
Kalimat Penjelasan: Untuk melebarkan bisnisnya, pada tahun
yang sama, Maria membuka tawaran kemitraan.
Analisis cara menguji data:
Observasi: Saat ini, Big Mama memiliki mitra di antaranya di
Cibubur, Cempaka Putuh, dan Bekasi.
Kesaksian: Menurut Maria, seperti dilansir Kontan, kelebihan Big Mama adalah bahan
baku mi bebas dari bahan pengawet dan daging ayamnya masih segar.
Autoritas: Maria mengatakan, satu gerai bisa menjual 30
porsi per hari, dan bisa meraup omzet Rp 450.000 – Rp 600.000 per hari.
Hubungan kausal (Sebab – Akibat):
(Sebab) Ada empat rasa mi ayam, yakni original, rica-rica,
lada hitam dan mi ayam bakso pangsit. Satu porsi dibanderol dengan harga Rp
15.000 hingga Rp 20.000. (Akibat) Dalam satu bulan bisa meraih omzet Rp 13.5 juta
hingga Rp 18 juta per bulan dengan laba bersih sekitar 30% sehingga bisa balik
modal dalam waktu sekitar tiga bulan.
Rabu, 14 Oktober 2015
DSS (Desicion Support System)
1. Karakteristik dan Kemampuan DSS atau Decision
Support System
Berikut ini akan dibahas mengenai
karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System,
antara lain yaitu :
a.
DSS menyediakan dukungan bagi pengambil
keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan
memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
b.
Dukungan disediakan untuk berbagai level
manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
c.
Dukungan disediakan bagi individu dan juga
bagi grup. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan
dari orang dalam grup. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali
hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level
organisasi yang berbeda.
d.
DSS menyediakan dukungan ke berbagai
keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
e.
DSS mendukung berbagai fase proses
pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
f.
DSS mendukung berbagai proses pengambilan
keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut
pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
g.
DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa.
Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya
dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS
adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan,
mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat
pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat
waktu dan cepat setiap saat.
h.
DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas
dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada
efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya
penggunaan komputer).
1.
Pengambil keputusan memiliki kontrol
menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak
menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti
rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat
pribadi atau pun tidak.
2.
DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu
mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada
pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan
peningkatan DSS secara berkelanjutan.
i.
Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem
yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi
pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang
Information Systems (IS).
j.
DSS biasanya mendayagunakan berbagai model
(standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan.
Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan
pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih
lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
k.
DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan
komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari
berbagai masalah yang pelik.
2. Keuntungan DSS
a.
Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
b.
Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi
kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
c.
Model memberikan daya peramalan.
d.
Model membutuhkan biyaya yang lebih murah
daripada metode trial-and-error.
e.
Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
f.
Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
g.
Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik
(terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
h.
Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
i.
Untuk masalah yang berulang, DSS dapat
memberi keputusan yang lebih efektif.
j.
Fasilitas untuk mengambil data dapat
memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih
baik.
k.
Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari
manajer.
3. Komponen DSS
Menurut
Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga
komponen utama atau subsistem utama yang menentukan kapabilitas teknis DSS, antara lain subsistem data, subsistem model dan subsistem dialog.
Komponen Decision Support System (DSS)
a.
Sub sistem Data (Data Subsystem)
Subsistem
data merupakan komponen DSSyang menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem.
Data yang dimaksud disimpan dalam data base yang diorganisasikan oleh
suatu sistem yang disebut DBMS (Data Base Management System). Melalui DBMS,
memungkinkan data yang diperlukan dapat diekstraksi secara cepat.
b.
Sub sistem Model (Model Subsystem)
Subsistem
model merupakan cara bagaimana data yang diambil dari DBMS akan diolah dengan
model-model yang dibuat sehingga menghasilkan suatu pemecahan atau hasil yang
diinginkan. Menurut McLeod (1995: 23) model-model- model yang digunakan dapat
diklasifikasikan ke dalam bentuk model-model berikut ini:
-
Model Fisik
Penggambaran entity dalam
bentuk tiga dimensi. Misalnya entity berupa market pusat
pembelanjaan.
-
Model Narasi
Menggambarkan
entitasnya secara lisan dan tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model
narasi.
-
Model Grafik
Menggambarkan
entitasnya dalam jumlah garis, simbol atau bentuk.
-
Model Matematika
Model-model
matematika menggunakan notasi-notasi dan persamaan matematis untuk
mempresentasikan sistem. Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel,
dan aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan
hubungan antar variabel-variabel tersebut.
c.
Sub sistem Dialog (User System Interface)
Melalui
sistem dialog inilah, DSS yang dibuat akan diimplementasikan sehingga user atau
pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang secara interaktif.
Subsistem dialog dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
·
Bahasa Aksi (Action language): suatu
perangkat lunak yang digunakan user untuk berkomunikasi dengan
sistem, melalui berbagai media seperti:keyboard, joystick, mouse atau device lainnya.
·
Bahasa Tampilan (Display): merupakan sarana
tampilan yang dapat diperoleh oleh user, seperti printer, monitor, plotter,
dan device lainnya.
·
Basis Pengetahuan (Knowledge Base): bagian
mutlak yang harus diketahui oleh user agar pemakaian sistem dapat
berfungsi secara efektif.
·
Kombinasi dari berbagai kemampuan di atas
dikenal sebagai gaya dialog (Dialog Style), yang terdiri dari:
·
Dialog Tanya Jawab: dalam dialog ini, sistem
bertanya kepada user, kemudian user menjawab, dan seterusnya
sampai DSS mengeluarkan alternatif jawaban yang diperlukan untuk mendukung
keputusan setelah data inputnya lengkap.
·
Dialog Perintah: sistem ini mengijinkan user untuk
memberikan perintah-perintah yang tersedia oleh sistem untuk menjalankan fungsi
yang ada dalam DSS.
·
Dialog Menu: gaya dialog yang paling populer
di mana user memilih satu dari beberapa alternatif menu yang telah
disediakan. Dalam menetukan pilihan, user cukup menekan tombol
tertentu yang akan menghasilkan respon/jawaban.
·
Dialog Input/Output: dialog ini menyediakan
form masukan (input), di mana user memasukkan perintah dan data,
serta form keluaran (output) yang merupakan respon dari sistem. Setelah
memeriksa keluaran, user dapat mengisi form masukan lainnya dan
melanjutkan dialog selanjutnya.
4. Klasifikasi dan Dukungan DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan
tingkat dukungan pemecahan masalahnya menurut Steven L. Alter , 1975 adalah
sebagai berikut:
-
Mengambil elemen-elemen informasi.
-
Menganalisis seluruh file.
-
Menyiapkan laporan dari berbagai file.
-
Memperkirakan dari akibat. Keputusan
-
Mengusulkan Keputusan
-
Membuat keputusan
Alter's taxonomy adalah klasifikasi sederhada
dari DSS yang telah ditemukan dalam risetnya tahun 1975. Pengklasifikasian ini
didasarkan pada operasi-operasi generik pendukung keputusan yang diperluas dari
data-oriented menjadi model-oriented. Aturan alter menyatakan bahwa sebuah
sistem pendukung keputusan dapat dikategorikan dalam pengertian generik dalam
melakukan operasi, tergantung jenis masalah, bidang fungsional atau perspektif
keputusan.
Alter (1975) mengklasifikasikan 56 DSS menjadi tujuh kategori yang berbeda. Ketujuh kategori tersebut adalah :
1. File drawer systems yang menyediakan pengaksesan terhadap detail data. contohnya adalah perlengkapan monitoring real-time, inventory reorder beserta sistem monitoringnya. Query dan reporting tools untuk mengakses OLTP atau datamart ada dalam kategori ini.
2. Data analysis systems yang mendukung proses manipulasi data dengan perangkat lunak yang telah dibuat untuk tugas khusus. Sebagai contoh analisis anggaran, dan analisis peluang investasi. Dan aplikasi data warehouse yang dikategorikan dalam sistem analisis data.
3. Analysis information systems yang menyediakan akses terhadap database yang berorientasi keputusan dan model-model kecil lainnya. Contoh peramalan penjualan didasarkan pada database pemasaran, analisis kompetitor, perencanaan dan analisis produk. Online Analytical Processing (OLAP) dan Business Intelligence (BI) termasuk dalam kategori ini.
4. Accounting and financial model-based DSS yang digunakan untuk menghitung konsekwensi dari sebuah kemungkinan. Sebagai contoh memperkirakan keuntungan yang dapat diraih terhadap suatu produk baru, break event analysis dan secara umum adalah estimasi terhadap keuntungan dan keseimbangan neraca.
5. Representational model-based DSS yang memperkirakan konsekwensi dari suatu aksi yang didasarkan pada model simulasi. Contoh model respon pasar, model analisis resiko dan simulasi peralatan produksi.
6. Optimization model-based DSS yang menyediakan solusi secara optimal dengan batasan-batasan tertentu yang dapat memandu dalam pengambilan keputusan. Contoh system penjadwalan, alokasi sumber daya dan optimasi penggunaan material.
7. Suggestion DSS based on logic models yang menjalankan proses-proses yang lebih spesifik bagi keputusan terstruktur atau tugas well-understood. Contoh perhitungan insurance renewal rate, model optimal bond-bidding dan pencatatan kredit.
Alter (1975) mengklasifikasikan 56 DSS menjadi tujuh kategori yang berbeda. Ketujuh kategori tersebut adalah :
1. File drawer systems yang menyediakan pengaksesan terhadap detail data. contohnya adalah perlengkapan monitoring real-time, inventory reorder beserta sistem monitoringnya. Query dan reporting tools untuk mengakses OLTP atau datamart ada dalam kategori ini.
2. Data analysis systems yang mendukung proses manipulasi data dengan perangkat lunak yang telah dibuat untuk tugas khusus. Sebagai contoh analisis anggaran, dan analisis peluang investasi. Dan aplikasi data warehouse yang dikategorikan dalam sistem analisis data.
3. Analysis information systems yang menyediakan akses terhadap database yang berorientasi keputusan dan model-model kecil lainnya. Contoh peramalan penjualan didasarkan pada database pemasaran, analisis kompetitor, perencanaan dan analisis produk. Online Analytical Processing (OLAP) dan Business Intelligence (BI) termasuk dalam kategori ini.
4. Accounting and financial model-based DSS yang digunakan untuk menghitung konsekwensi dari sebuah kemungkinan. Sebagai contoh memperkirakan keuntungan yang dapat diraih terhadap suatu produk baru, break event analysis dan secara umum adalah estimasi terhadap keuntungan dan keseimbangan neraca.
5. Representational model-based DSS yang memperkirakan konsekwensi dari suatu aksi yang didasarkan pada model simulasi. Contoh model respon pasar, model analisis resiko dan simulasi peralatan produksi.
6. Optimization model-based DSS yang menyediakan solusi secara optimal dengan batasan-batasan tertentu yang dapat memandu dalam pengambilan keputusan. Contoh system penjadwalan, alokasi sumber daya dan optimasi penggunaan material.
7. Suggestion DSS based on logic models yang menjalankan proses-proses yang lebih spesifik bagi keputusan terstruktur atau tugas well-understood. Contoh perhitungan insurance renewal rate, model optimal bond-bidding dan pencatatan kredit.
5. Level Teknologi DSS
Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasi 3 level
teknologi DSS : Specific DSS, DSS-generation, dan DSS tools.
a.
Specific DSS (DSS applications).l
“Final Product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DD (SDSS). Contoh : SDSS untuk menganalisis joint venture.
“Final Product” atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DD (SDSS). Contoh : SDSS untuk menganalisis joint venture.
b.
DSS Generators (atau Engines).l
adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh : Microsoft Excel.
adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh : Microsoft Excel.
c.
DSS Tools.l
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generators atau SDSS.Contoh : grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets.
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generators atau SDSS.Contoh : grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets.
Senin, 06 April 2015
Tugas: Penalaran Induktif dan Deduktif
Penalaran Induktif:
1. Pengertian Penalaran
Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk
manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan
fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran
induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara
semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara
empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran
induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum,
teori atau kaedah yang berlaku umum.
Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
Kucing berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
Sapi berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga
berkembang biak dengan melahirkan.
2. Macam – Macam Penalaran
Induktif
Macam-macam penalaran induktif diantaranya:
·
Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk
semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri –
ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi
dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Macam – macam generalisasi :
-
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan
kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum
diselidiki.
Contoh: Semua bulan masehi
mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.
-
Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena
untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diselidiki.
Contoh:Setelah
kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah menusia yang suka
bergotong-royong
·
Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya.
Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat
khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan
situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Dalam
berfikir Analogis, kita meletakan suatu hubungan baru berdasarkan
hubungan-hubungan baru itu. Dan kita juga dapat menarik kesimpulan bahwa jika
sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada persamaan pula dalam bidang yang
lain. Pada pembentukan kesimpulan dengan jalan analogi, jalan pikiran kita
didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus lainnya. Karena pada
dasarnya hanya membandingkan persamaan – persamaan dankemudian dicari
hubungannya. Maka sering kesimpulan yang diambil tidak logis.
Dari
penjabaran diatas, dapat dikatakan bahwa penalaran analogi adalah proses
penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan
sebagai proses membandingkana dari dua hal yang berlainan berdasarkan
kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
Contoh Analogi:
Kita banyak
tertarik dengan planel mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars
dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti
bumi. Temperaturnya hampir sama dengan bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada.
Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti bumi.
Jika bumi ada mahluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup diplanet Mars.
·
Hubungan
akibat sebab
Hubungan
akibat sebab merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu
peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab
yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
Contoh :
Masalah
pengangguran merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pemerintah,
seperti beberapa waktu lalu diberitakan dimedia cetak dan ibu kota, bagaimana
ribuan pencari kerja hars berdesakan bahkankan pingsan untuk mendapatkan
pekerjaan. Menurut laporan media cetak hal ini terjadi karena dalam waktu dekat
ini banyak perusahaan menufaktor yang akan tutup. Sehingga harus melakukan PHK.
Selain itu minimnya kahlian atau rendahnya kualitas SDM menjadi faktor penyebab
banyaknya pengangguran diibukota.
Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini
dingin. (atau: Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Penalaran Deduktif
1.
Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang
beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan
yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa
penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited,
something else than what is posited necessarily follows from them”. pola
penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus.
Corak
berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme
alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu
premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.
Contoh :
-
Laptop
adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-
DVD Player
adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan
—> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Ada 2 macam penalaran deduktif:
-
Menarik
simpulan secara Langsung: Menarik simpulan secara langsung ditarik dari satu
premis.
-
Menarik
simpulan secara Tidak Langsung: Menarik secara tidak langsung merupakan
kebalikan dari secara langsung dimana pada secara tidak langsung membutuhkan 2
buah premis sebagai datanya.
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa
silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
Contohnya:
Semua manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b. Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
Minggu, 22 Februari 2015
Tugas: 3 buah Lagu band sendiri, Sadhako
Dia
Dia pelita hidupku yang selalu ada di
hatiku
Dia menjaga diriku yang rentann pada dunia
Dia membuat diriku mengerti adanya kashiMu
Dia berikan semua yang terbaik pada diriku
Dia membawaku melangkah lurus di jalanMu
Meskipun kuselalu lukai dirinya
Tuhan sayangi dia seperti dia menyayangiku
Saat ku tertidur dalam pangkuannya
Tulusnya kasih sayang kubalas dengan cacian
Kuhancurkan semua harapan dan mimpinya
Kini baru kusadari kuhanya bisa menyakiti
Kubuat ia menangis karena khilafku
Dia membawaku melangkah lurus di jalanMu
Meskipun kuselalu lukai dirinya
Tuhan sayangi dia seperti dia menyayangiku
Saat ku tertidur dalam pangkuannya
Pergi dan
Melupakanmu
Ku masih berdiri di sini
menggapai mimpi yang tak pasti
berharap semua jadi nyata
dan kupun sulit tuk terima
semua dalam kenyataan
bahwa kini kau telah pergi
mungkinkah semua khayal ini
kan terhenti dan berakhir
sadarkan ku dari mimpi
namun semua tlah terjadi
ku tlah membuat diriku pergi dan
melupakanmu
adakah sebuah rasa rindu dibenakmu
yang dulu pernah tersimpan di hatiku
atau hanya sepercik peyesalan darimu
yang tak mengembalikan semua harapan
dariku yang yang kini tlah melupakanmu
mungkinkah semua khayal ini
kan terhenti dan berakhir
Takkan Hilang
Ku berikan semua yang dapat aku berikan
Namun kau tak pernah mengerti
Ku sadari kini kau tlah menjadi miliknya
Ku hanya terdiam di sini
Meski kau miliknya namun ku adalah cintamu
yang takkan pernah hilang untuk selamanya
meskipun terluka namun hatiku
kan sellu memilihmu untuk diriku
Ku sadari kini kau tlah menjadi miliknya
Ku hanya terdiam di sini
Meski kau miliknya namun ku adalah cintamu
yang takkan pernah hilang untuk selamanya
meskipun terluka namun hatiku
kan sellu memilihmu untuk...
Tugas: Resensi Film Habibie & Ainun
BIODATA
A. Pemain Film:- Reza Rahardian - Habibie
- Bunga Citra Lestari - Ainun Habibie
- Tio Pakusadewo - H. M Soeharto
- Ratna Riantiarno - R.A. Tuti Marini Puspowardojo (Ibu Habibie)
- Mike Lucock - Ilham Akbar Habibie
- Christoffer Nelwan - Ilham Akbar Habibie kecil
- Vita Mariana
- Esa Sigit - Habibie muda
- Marsha Natika - Ainun muda
- Bayu Oktara - Fanny Habibie
Faozan Rizal
Ini adalah kisah tentang apa yang terjadi bila kamu menemukan belahan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.
Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah cinta mereka akan bisa terus abadi?
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan:
Secara umum, "Habibie & Ainun" besutan sutradara Faozan Rizal serta dibintangi Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari berhasil mengaduk emosi penonton, khususnya menjelang bagian akhir film. Aransemen musiknya juga memperkuat atmosfer film. Penggunaan footage rekaman asli di beberapa bagian film seolah mengingatkan kembali sejarah kita sebagai bangsa Indonesia dan betapa Habibie menjadi bagian dari sejarah Indonesia.
HABIBIE & AINUN mengisahkan perjalanan pak Habibie ketika dirinya masih kecil hingga bertemu dengan cinta sejatinya, mendiang ibu Hasri Ainun. Selain perjalanan cinta mereka, kita juga akan dihadapkan pada intrik politik dan cikal bakal mimpi dari pemilik nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie ini.
Sangat riskan sebenarnya mengadaptasi sebuah kisah nyata. Terlebih jika setting-nya berada di masa lampau. Namun Faozan Rizal sebagai sutradara dan tim kreatif berhasil menggambarkan nuansa jaman dulu dengan begitu apik dan detail dari segi kostum hingga properti.
Tak lupa setting Jerman meski penempatannya digunakan seperlunya. Serta munculnya footage penerbangan perdana N-250 Gatot Kaca yang dihadiri pak Soaharto dan ibu Tien, hingga tragedi Mei 1998 yang membuat film ini semakin believable.
Dalam urusan akting, dua jempol diberikan untuk Reza Rahadian yang benar-benar total. Lewat film ini, Reza berhasil buktikan kapasitasnya. Dia mampu bertindak sebagaimana sosok Habibie asli, dari gestur hingga cara berbicara.
Kekurangan:
Bunga Citra Lestari yang diplot sebagai Ainun terlihat kurang kuat untuk mengimbangi Reza. Meski begitu, akting wanita yang debut layar lebar lewat CINTA PERTAMA ini tak bisa dibilang buruk. Karena di beberapa bagian Bunga mampu tampil menawan.
Untuk urusan naskah sebenarnya cukup bernas, pun dengan dialog yang dipakai. Ginatri S Noer dan partner, Ifan Adriansyah Ismail, cukup ulet memaparkan guratan kisah pak Habibie walau di beberapa bagian terasa dragging dan tak fokus.
Saya sedikit kecewa dengan penampilan Habibie dan Ainun yang tetap awet muda meski pernikahan mereka sudah berjalan hampir setengah abad lamanya (yang menurut hitungan sederhana saya berarti usia mereka sudah ada di kisaran 68 tahun). Sulit rasanya membayangkan manusia berusia 70 tahun dengan fisik layaknya 40 tahun. Entahlah, ini mungkin hanya karena Habibie adalah tokoh yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga penonton mengharapkan adanya kemiripan fisik antara Habibie versi film dengan Habibie yang sebenarnya. Tio Pakusadewo yang hadir sekilas memerankan sosok pak Harto juga kurang pas gesture-nya, menurut saya hanya rambut belakangnya saja yang mirip.
PENILAIAN
Secara garis besar, "Habibie & Ainun" yang diangkat dari buku berjudul sama karangan BJ Habibie ini memang berfokus pada kisah cinta BJ Habibie (yang ternyata dipanggil "Rudy" di masa mudanya) dengan Hasrie Ainun Besari. Semenjak awal film memang keduanya seolah sudah ditakdirkan berjodoh. Idiom "gula jawa, gula pasir" dalam film ini cukup membuat kita tertawa kecil dan menggambarkan karakter Rudy Habibie yang blak-blakan.
Terlepas dari beberapa kelemahan di atas, HABIBIE & AINUN tetaplah film yang layak ditonton. Apresiasi patut disematkan pada usaha Faozan Rizal yang sebelumnya berjibaku sebagai director of photography.
Langganan:
Postingan (Atom)